Abstract
Program Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Universitas Bina Nusantara (Binus) diselenggarakan berdasarkan pertumbuhan bahasa Indonesia di era global, terutama karena Indonesia memiliki lokasi yang strategis di antara negara-negara ASEAN, potensi sumber daya alam, dan berbagai unik budaya. Pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua bagi mahasiswa Belanda ini tentu tidak lepas dari kesalahan. Permasalahan penelitian ini dapat yaitu bentuk-bentuk kesalahan berbahasa Indonesia apa saja yang dilakukan oleh siswa BIPA RBS Binus yang mempelajari bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua dan kedua yaitu alternatif strategi pengajaran BIPA RBS Binus apa yang bisa dilakukan untuk mereduksi kesalahan kesalahan berbahasa tersebut. Rencana kegiatan penelitian dimulai dengan observasi lapangan untuk secara langsung mengamati untuk mencari suatu kebenaran berupa data atau informasi mengenai bentuk-bentuk kesalahan berbahasa Indonesia yang dilakukan oleh siswa BIPA RBS Binus. Data ini selanjutnya diolah sebagai upaya untuk menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi permasalahan, terutama masalah yang berkaitan dengan penelitian ini. Jadi, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penyimpangan yang dilakukan oleh enam siswa RBS saat mereka belajar bahasa Indonesia. Penelitian kualitatif dan teknik purposive sampling digunakan. Hasilnya menunjukkan bahwa penyimpangan diksi dan kalimat menjadi masalah utama yang dihadapi oleh siswa. Penyimpangan itu sendiri terjadi karena transfer bahasa dari bahasa pertama siswa ke bahasa target yakni Bahasa Indonesia.
Keywords
Bahasa Indonesia, diksi, penyimpangan, transfer bahasa