Abstract
Pergeseran mekanisme pembelajaran yang terjadi saat ini pada tingkat perguruan tinggi, menumbuh kembangkan satu konsep pembelajaran yang dinamakan social learning. Konsep ini telah lama digunakan untuk merepresentasikan suatu mekanisme pembelajaran yang secara kolaboratif memanfaatkan kanal komunikasi dalam berinteraksi antar peserta ajar, sehingga proses pembelajaran dapat lebih berjalan interaktif. Sistem pembelajaran social learning terbentuk berdasarkan interaksi yang terjadi antar masingmasing partisipan dalam lingkungan pembelajaran. Dengan sistem pembelajaran secara social learning ini, maka akan dibentuk suatu lingkungan pembelajaran yang dapat dilakukan secara interaktif dengan melibatkan tidak hanya pengajar dan peserta ajarnya sendiri, melainkan dapat melibatkan pihak industri maupun praktisi yang dinilai memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidangnya, sehingga diharapkan perguruan tinggi sebagai salah satu bentuk pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan tingkat lanjut dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menunjang bagi peserta ajar, sehingga dapat terjadi interaksi yang aktif dibandingkan dengan mekanisme pembelajaran yang berjalan secara e-learning konvensional. Dalam mewujudkan hal tersebut, maka perlu dibuat pengimplementasian sistem rekomendasi yang dapat melengkapi fungsionalitas dari sistem social learning agar lebih maksimal, sehingga dapat memberikan rekomendasi terkait dengan pihak eksternal, yang terdiri dari pakar-pakar industry, ahli pendidikan, dll; yang dapat berkontribusi dalam proses pembelajaran yang berlangsung, sehingga proses pembelajaran tidak hanya terjadi dalam lingkungan Lembaga pendidikan yang melibatkan peserta ajar dan pengajar, namun dapat melibatkan pihak luar yang memiliki kompetensi yang menunjang dalam mendukung proses pembelajaran yang berlangsung. Perguruan tinggi sebagai Lembaga penyelenggara pendidikan tinggi tentunya telah menyadari pentingnya keterlibatan pihak industri ataupun para ahli pendidikan dalam mengembangkan proses pembelajaran, sehingga beberapa perguruan tinggi telah secara aktif mengkolaborasikan mekanisme pembelajaran yang dimiliki dengan menggunakan media sosial yang dianggap sebagi media komunikasi yang sangat efektif untuk berinteraksi dengan mahasiswa dan pihak eksternal. Pihak eksternal yang dilibatkan dalam proses pembelajaran tentunya telah memenuhi kualifikasi secara kompetensi kemampuan yang diharapkan dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu, pada penelitian ini, akan menghasilkan rumusan sistem rekomendasi yang tepat untuk diterapkan pada perguruan tinggi di Indonesia berorientasi pada fungsionalitas media sosial yang saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi para peserta ajar yang saat ini masuk dalam generasi Y, yaitu generasi yang secara aktif menggunakan media sosial sebagai sarana komunikasi aktif yang menghubungkan dengan jejaring yang dimilikinya. Pada penelitian ini akan merumuskan dan mengidentifikasikan model pengimplementasian sistem rekomendasi beserta dengan kerangka arsitektur yang cocok diterapkan dengan mengacu pada model pembelajaran secara social learning sebagai acuan, yang disesuaikan dengan komponen yang ada pada Lembaga perguruan tinggi. Model yang dihasilkan tentunya akan berlaku ke semua jenis program pendidikan pada tingkat perguruan tinggi. Selain itu, pada penelitian ini juga akan menguji beberapa topik yang dibahas dalam proses pembelajaran beserta dengan rekomendasi dari pihak eksternal yang akan dilibatkan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat memberikan rekomendasi dalam bentuk topik pembelajaran yang dapat diambil oleh peserta ajar berdasarkan pola dari history pembelajaran yang pernah diambil beserta rekomendasi terhadap para ahli yang dapat terlibat dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran dapat diperkaya lagi dengan masukan berdasarkan pengalaman yang pernah dijalani ataupun berdasarkan kebutuhan dari industry terhadap kompetensi dari lulusan yang diharapkan