Dengan adanya teknologi maka akses informasi akan semakin cepat dan mudah didapat, hal ini terjadi pada generasi melenial dan generasi Z dimana mereka belajar dengan cepat melalui akses informasi yang mudah tersebut. Sayangnya fenomena ini tidak di imbangi dengan lembaga pendidikan dalam mempersiapkan siswa dengan teknologi yang ada dilingkungan sekitarnya. ketidaksiapan Lembaga Pendidikan akan mengakibatkan siswa menjadi tidak kritis dan terpaku dalam metode belajar gaya tradisional lama yang sudah ditinggalkan. Lembaga Pendidikan harus mengubah proses belajar mengajar dan menggunakan teknologi sebagai alat bantu untuk meningkatkan proses berfikir siswa, dan mempersiapkan siswa dalam bersaing di era globalisasi. Dengan adanya teknologi dalam proses belajar mengajar siswa maka siswa akan lebih kritis, lebih tertarik untuk ingin tahu dan mempercepat proses penyerapan belajar. Penelitian ini diadakan selama tiga tahun dimana guru/dosen yang menjadi sumber ilmu dirubah menjadi fasilitator pendamping siswa dalam mencari ilmu. Guru/Dosen dibekali pengetahuan bagaimana IT dapat digunakan untuk meningkatkan minat siswa sehingga siswa lebih memahani materi dan lebih termotivasi untuk belajar lebih kritis, guru/dosenjuga diberikan pengetahuan teknis maupun softskill untuk classroom management dan constructive learning agar dapat mengarahkan siswa bekerja sama collaboration dengan lebih baik. Dari sisi teknologi, infrastruktur dipersiapkan agar dapat diakses dari mana saja dan kapan saja. Dari sisi materi pembelajaran dibuat pendekatan model pembelajaran mikro.

pembelajaran mikro, LMS, 4C.

• Sunardi, S.Kom, M.M.S.I

• Dr. Ridho Bramulya Ikhsan, S.E., MM