Abstract
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan tanaman perkebunan penghasil minyak nabati yang berperan penting dalam peningkatan devisa negara penyerapan tenaga kerja dan perekonomian Indonesia. Industri kelapa sawit nasional tercatat membuka lapangan kerja bagi 16 juta orang secara langsung. Komoditas kelapa sawit juga memberikan sumbangan devisa yang besar terhadap negara, dengan rata-rata pertahun US$ 22-23 miliar. Di tahun 2022 lalu, komoditas ini menyumbang 3,2% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, yaitu sebesar US$ 35,79 miliar atau Rp 500 triliun (Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit, 2022) Luas areal perkebunan kelapa sawit Indonesia pada tahun 2021 adalah 16,8 juta ha dengan produksi minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/ CPO) sejumlah 45.1 juta ton (BPS, 2022) Produksi agroindustri sawit Indonesia tertinggal sangat jauh dari Malaysia akibat produktivitas yang relatif lebih rendah (Hidayati, 2016,). Produktivitas kebun kelapa sawit umumnya dapat mencapai 20-25 ton TBS/ha/tahun atau sekitar 4-5 ton CPO. Dewasa ini produktivitas CPO khususnya di Sumatera Utara hanya mencapai 3,8 ton/ha/tahun, sementara potensinya bisa mencapai 7 ton CPO/ha/tahun. Sejalan dengan rendahnya peningkatan produktivitas industri kelapa sawit yang sangat pesat di Indonesia, permasalahan penyakit kelapa sawit pada saat ini cenderung meningkat dan semakin beragam (Susanto dkk., 2002).
Keywords
Kelapa Sawit, Energi, AI, Machine Learning, Farm, palm Oil