Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penggunaan generalized audit software (GAS) di area audit internal mampu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan perusahaan publik. Untuk mendapatkan informasi atas tujuan tersebut, maka penelitian ini juga mengungkapkan tingkat penerimaan GAS serta untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan GAS oleh auditor internal. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan menggunakan face-to-face semistructured interview dengan dua auditor internal dari sektor perbankan. Penelitian ini menggunakan teory keagenan (Agency Theory) dan Technology Acceptance Model (TAM), oleh karena itu, penelitian ini memberikan kontribusi keilmuan tidak hanya untuk bidang audit dan corporate governance tetapi juga bidang IT. Hasil dari penelitian ini memberikan gambaran tentang penerimaan dan penggunaan GAS oleh auditor internal, dimana tidak semua partisipan merasa penggunaan GAS membantu dalam menghasilkan laporan keuangan yang transparan dan akuntabel. Peneltian ini juga mengungkapkan bahwa internal perusahaan dan karakteristik individu auditor internal merupakan faktor penghambat penggunaan GAS dalam aktifitas internal audit. Selain itu, peneltian ini menghasilkan suatu model penelitian penggunaan GAS pada kontek internal audit.
Keywords
Corporate Governance, audit software, GAS, laporan keuangan, akuntabilitas, transparansi, agency theory, technology acceptance model, internal auditor