Abstract
Pilkada merupakan salah satu kegiatan politik sistem pemerintahan demokrasi di Indonesia, ada beberapa perubahan undang undang pilkada yang signifikan yang awalnya kepala daerah dipilh oleh anggota dewan kemudian sejak 2014 kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat sebagai bentuk pemenuhan aspirasi rakyak. Tentu ini mengubah strategi berbagai partai politik dalam memenangkan kadernya dalam perebutan kekuasaan dalam pilkada. Mahasiswa sering terlibat dalan perpolitikan nasional, seperti perannya dalam reformasi. Penelitian ini bertujan mengetahui pengaruh pendidikan Pancasila terhadap kesadaran politik mahasiswa dalam dinamika perkubuhan partai politik dalam pilkada dan ingin mengetahui faktor faktor apa yang mendorong mahasiswa berpolitik. Adakah pengaruh kekuatan politis, ideologis partai, tokoh politik, idealis partai dan histori pemerintahan terhadap kesadaran mahasiswa pada politik? Kekuatan manakah yang lebih dominan pengaruhnya kepada mahasiswa dari faktor-faktor tersebut? Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian berganda dengan analisis wacana kritik comparatif. Guna memahami wacana politik mahasiswa cara berpikir yang dipergunakan bersifat deduktif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi lapangan, dan studi kepustakaan. Penentuan narasumber dilakukan dengan memperhatikan fenomena yang ada. Data diolah dan dianalisis sesuai tahapan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan diantaranya teori kesadaran politik, yang akan menjelaskan bagaimana pengaruh pendidikan pancasila terhadap kesadaran mahasiwa dalam berpolitik serta sikap dan tindakannya dalam perpolitikan partai dalam pemilihan kepala daerah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada kecenderungan kekuatan politis dan ideologis berperan besar terhadap sikap, tindakan, dan partisipasinya dalam politik pada pilkada DKI.
Keywords
Kesadaran Politik, Pengaruh Pancasila, Ideologis dan Politis, Sikap Politik