Abstract
Pandemi menyebabkan meningkatnya pemutusan hubungan kerja dibeberapa sektor industri sehingga masyarakat mencarialternatif penghasilan untuk menjaga ketahanan pangan. Akuaponik menjadi salah satu usaha yang mengalami peningkatan dimasa pandemi sebagai pilihan masyarakat karena relatif tinggi keberhasilannya. Pembudidaya akuaponik umumnya melakukan budidaya secara mandiri. Modal kerja para petani akuaponik ini masih sangat minim karena pada umumnya merupakan modal pribadi. Disamping itu lahan yang dibutuhkan tidak terlalu banyak dimana budidaya umumnya dilakukan di pekarangan rumah sehingga cocok untuk di daerah perkotaan. Budidaya akuaponik memerlukan perhatian khusus, terutama mengenai manajemen kualitas air. Pemeliharaan kualitas air yang tidak optimal akan meningkatkan resiko kematian pada ikan budidaya dan tumbuhan hidroponik sehingga diperlukan suatu sistem monitoring agar dapat selalu memantau kualitas air kolam. Hal tersebut dipengaruhi oleh konsistensi kondisi dari kualitas air yang digunakan pada kolam, khususnya seperti pH air, oksigen terlarut, kekeruhan air, suhu, dan padatan terlarut dalam air. Pemanfaatan IoT dapat menjadi salah satu solusi dalam memonitoring kualitas air pada kolam budidaya akuaponik agar dapat membantu menjaga mortalitas ikan dan tanaman agar tetap tinggi. Dengan menggunakan sensor dan pemanfaatan teknologi informasi, petani dapat selalu memantau kondisi kualitas air pada kolam budidaya meskipun jauh dari rumah sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil tindakan untuk menjaga mortalitas ikan dan tanaman budidaya.