Abstract
Negara agraris memiliki banyak sekali keanekaragaman hayati, salah satunya karena terdapat banyak varietas tanaman. Di Bandung sendiri tepatnya di Lembang karena banyak memiliki lahan terbuka hijau terdapat banyak sekali perkebunan yang dapat menanam banyak varietas tanaman, ada kubis, strawberry, bluberry, wortel dan tomat. Terdapat juga peternakan yang digunakan karena kondisinya yang sangat baik. Pertanian akhir-akhir ini sudah memulai dengan mengkombinasikan dengan teknologi, salah satunya Internet of Things (IoT). Dimana memonitoring perkembangan dan perawatan tanaman sudah tidak sulit lagi, karena IoT merupakan salah satu pioneer dalam industry 4.0, karena itu pembuatan IoT dinilai sangat penting. Pergabungan antara IoT dan pertanian biasanya disebut juga dengan pertanian cerdas, konsep ini telah banyak digunakan pada negara maju, sehingga hasil dari pertaniannya sangat baik. Tapi, IoT juga sama dengan teknologi lain dibutuhkan keahlian dalam pembuatan model yang cocok dalam tiap daerah dimulai dari layer paling bawah yaitu fisik sampai layer atas aplikasi. Beberapa Penelitian sudah banyak membuat model pertanian telah dibuat dibeberapa negara, dengan memanfaatkan sensor dan mikroprosessor sederhana, tetapi masih jarang melakukan pembuatan model dengan kondisi tanah dari lembang yang membentuk dataran tinggi dan pegunungan. Sehingga dibutuhkan model khusus dengan persyaratan-persyaratan tertentu, seperti internet yang tidak stabil, sensor yang harus mendasar dan prosesor yang sangat detail memperoses data pada lahan pertanian. Pada Penelitian ini diharapkan mendapatkan model baru yang cocok digunakan untuk pertanian cerdas dalam memonitoring perkembangan varietas tanaman di bandung khusunya di Lembang
Keywords
Model pertanian cerdas, IoT, Prosesor, Sensor