Abstract
Kodokushi (???) merupakan salah satu fenomena masyarakat Jepang saat ini. Kodokushi (???) atau meninggal dalam kesendirian merupakan fenomena meninggalnya seseorang yang tidak diketahui selama beberapa waktu yang cukup lama. Kodokushi ini terjadi karena kondisi kodoku atau kesendirian atau kesepian dalam kehidupan sehari-hari seseorang. Fenomena kodokushi di Jepang, semakin meningkat jumlahnya. Kodokushi umumnya terjadi pada kaum manula, yakni yang berumur di atas 60 tahun, di beberapa kota dengan jumlah yang selalu bertambah. Berdasarkan data dari Bureau of Social Welfare and Public Health (2013), menunjukkan jumlah kodokushi yang meningkat sejak tahun 2008 hingga saat ini. Kodokushi umumnya terjadi pada orang lanjut usia yang tinggal sendiri , baik laki-laki maupun perempuan. Berdasarkan data Biro Statistik Jepang (2012), memperlihatkan bahwa jumlah orang berusia lanjut yang hidup sendiri pada tahun 2000, semakin meningkat hingga 2010. Para kodokushi, semasa hidupnya juga tidak bersosialisasi dengan keluarga atau dengan orang-orang di sekitar tempat tinggalnya. Selain itu juga seringkali tidak diakui oleh keluarga sebagai bagian dari keluarga. Berdasarkan hal tersebut di atas penulis ingin meneliti mengenai membangun kultur kontra kodoku dalam kaitannya dengan fenomena kodokushi. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan pendekatan kualitatif . Tujuan dari penelitian ini agar pembaca dapat memahami fenomena kodokushi, khususnya membangun kultur kontra kodoku dalam kaitannya dengan fenomena kodokushi. Ruang lingkup penelitian ini adalah kasus-kasus kodokushi 2004- 2012 berdasarkan berita dari Asahi Shimbun. Penulis mengumpulkan data dan teori, kemudian menganalisis data dengan teori yang sesuai. Teori yang digunakan adalah Civic Engagement (Hauptmann, 2005) dan Intervention dalam Bediako (2013). Simpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian adalah dibutuhkannya dalam masyarakat yaitu Civic Engagement (Keterlibatan Rakyat) dan Intervention (Keterlibatan) baik dalam bentuk Group Intervention (Keterlibatan Kelompok) maupun Individual Intervention (Keterlibatan Individu) dalam membangun kultur kontra kodoku. Usaha membangun kultur kontra kodoku yang sedang dilakukan oleh pemerintah local Jepang bersama dengan masyarakat, salah satunya adalah pembentukan divisi the Power of Communities Promotion pada tahun 2011 di Adachi, dengan salah satu pilar utama dalam program kerja tersebut adalah the zero isolation project atau proyek isolasi nol dengan tujuan mengurangi terdapatnya kodokushi di daerah Adachi. Dalam melaksanakan proyek tersebut, yang merupakan salah satu usaha membangun kultur kontra kodoku di Adachi, dibutuhkan Civic Engagement (Keterlibatan Rakyat), Group Intervention (Keterlibatan Kelompok) dan Individual Intervention (Keterlibatan Individu).