Abstract
Saat ini dengan Peraturan Menteri Kesehatan yang menyerukan ajakan untuk menyusui bagi bayinya dan dibantu dengan Peraturan Menteri bahwa ibu yang bekerja harus tetap dapat melakukan kegiatan memerah ASI dan tersedia tempat menyimpan ASI ataupun ruang laktasi, maka bagi para ibu bekerja sangat membutuhkan dukungan terutama tempat penyimpanan. Hotel sebagai salah satu tempat umum yang banyak dikunjungi tamu baik yang menginap ataupun tidak menginap (hanya datang mengikuti acara di hotel), tentu banyak yang membutuhkan tempat penyimpanan ASI. Dengan adanya fenomena seperti ini, para staff di Front Office mungkin mendapat pertanyaan mengenai apakah tersedia ruang laktasi/penyimpanan ASI. Dalam job description yang didapat bahwa staff Front Office biasanya hanya mengurus check-in, check-out (untuk Reception), menitip dan mengantar barang bawaan tamu (untuk Bell Services ataupun Concierge). Ketiga posisi ini adalah yang berada standby di lobby sehingga ketiga divisi ini yang mungkin mendapat pertanyaan penyimpanan ASI. Beberapa hotel sudah melakukan penyimpanan ASI untuk tamunya, sehingga hal ini menambah job description bagi staff di Front Office dan mereka perlu mendapatkan informasi mengenai penyimpanan ASI yang baik agar ASI tidak rusak. Penelitian ini dilakukan di Hotel Alila Jakarta dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode observasi dan in-depth interview. Dari hasil penelitian tren menyimpan ASI untuk sementara tidak terlalu mempengaruhi job description dari Departemen Front Office di Hotel ALila Jakarta. Hal ini karena sebelumnya Hotel ALila Jakarta sudah menerima penyimpanan makanan dan minuman dingin untuk tamu. Tetapi para staff Front Office belum mempunyai pengetahuan yang spesifik mengenai tatacara penyimpanan ASI.
Keywords
ASI, Penyimpanan ASI, Front Office, Concierge