Abstract
Jenis kerusakan pada perkerasan lentur (flexible pavement) yang kerap terjadi di kota-kota besar di Indonesia adalah stripping, ravelling, cracking, dan potholing. Hal ini mungkin disebabkan oleh kelembaban yang berlebih pada lapisan perkerasan, sehingga menyebabkan menurunnya kekuatan perkerasan jalan. Pengaruh kelembaban di dalam perkerasan jalan sudah dipelajari secara mendalam oleh banyak peneliti di luar negeri. Oleh karena itu, penelitian ini diadakan untuk menganalisa efek kelembaban pada kekuatan dan ketahanan lapisan campuran aspal, sehingga dapat mengembangkan pedoman dan metodologi perancangan campuran beraspal di Indonesia agar dapat meningkatkan umur dan ketahanan perkerasan lentur yang dibangun di system jalan Indonesia. Pada penelitian ini akan dilakukan investigasi penggunaan bahan aditif dan bahan perekat (binder) alternatif agar dapat meningkatkan ketahanan campuran aspal terhadap kelembaban atau air. Sampel aspal akan dibuat dengan beberapa variasi, yaitu tanpa menggunakan aditif, dengan menggunakan aditif yaitu Wetfix dan Wetbond. Rangkaian pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah tes Marshall dan tes Cantabro Loss. Dari penelitian ini, akan didapatkan analisa efek dari penggunaan bahan aditif dan bahan perekat (binder) alternative terhadap kelembaban. Dari penelitian ini, diharapkan didapatkan jenis serta jumlah material yang dicampurkan ke dalam campuran aspal agar didapatkan suatu perkerasan lentur yang tahan terhadap kelembaban atau air