Abstract
Bangunan Indis di Indonesia tersebar di pulau Jawa antara lain di kota tua Semarang. Dua bangunan unik yang merupakan peninggalan Budaya Indis, dijadikan studi kasus dalam karena keunikan arsitektur dan interior detailnya yang masih terpelihara hingga kini, sehingga kegiatan pendokumentasian artefak peninggalan sejarah menajadi hal penting, Tujuan dari pendokumentasian adalah agar dapat diketahui elemen-elemen interior, ragam hias dan arsitektur bangunan bergaya Indis secara lebih mendalam, untuk mengetahui karakter bangunan lama, paduan berbagai langgam hias dari masing-masing bangunan. Diketemukan perbedaan penggunaan gaya arsitektur dan desain interior pada masing-masing bangunan. Pada bangunan Jiwasraya diketemukan banyak penggunakan gaya Kolonial dan Art Deco baik pada arsitektur bangunan maupun pada penerapan langgam hias dalam detail dan interiornya. Fungsi ruang pada bangunan ini masih sama, digunakan sebagai kantor. Pada bangunan gereja Blenduk fungsi ruang juga masih sama, masih digunakan sebagai ruang ibadah sampai sekarang. Bangunan Indis ini terlihat adanya akulturasi dari beberapa gaya seperti Pseudo Barouque pada bangunan, Rococo pada Orgel tua, Art and Crafts pada besi-besi tempa, Gaya Byzantium pada detail kaca patri jendela dan beberapa detail langgam hias Jawa pada bagian detail furniture. Bangunan Indis yang diteliti merupakan contoh bangunan bersejarah yang terawat dan terkonservasi dengan baik
Keywords
bangunan Indis, Gaya Kolonial, Art Deco,