Abstract
Pertumbuhan industri tekstil di Indonesia harus dibarengi dengan penanganan limbah cair yang dihasilkan sebelum dibuang ke lingkungan sekitar. Air limbah yang banyak mengandung polutan organik dari zat pewarna sangat berbahaya bila tidak diberi perlakuan yang memadai. Pemakaian zat pewarna yang kompleks dewasa ini membuat proses konvensional pengolahan air limbah tekstil menjadi kurang efektif, sehingga diperlukan proses pengolahan alternatif yang berbasiskan Advanced Oxidation Processes (AOPs) sebagai salah satu metode dalam menangani masalah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah alat plasma dingin (non thermal plasma) sebagai teknik alternatif AOPs yang biasanya berbasiskan UV/H2O2 atau UV/Ozone dalam proses pendegradasian zat pewarna berbahaya dari pengolahan air limbah tekstil. Tahap pertama penelitian ini yang berfokus pada pengembangan sistem plasma dingin didalam model air limbah methylene blue (MB) berhasil dilaksanakan beserta pengukuran karakteristik dari plasma tersebut. Performansi dari sistem plasma dingin berhasil dilaksanakan dengan mengubah warna biru dari larutan MB menjadi berwarna bening transparen dalam waktu 60 menit perlakuan plasma. Kualitas air setelah perlakuan plasma tidak bermasalah karena telah melalui pengukuran pH, degradasi warna, dan lain-lain dengan pengubahan beberapa parameter percobaan. Melihat hasil dari penelitian tahap pertama yang berhasil dalam mendegradasikan zat pewarna menjadi air bening, maka tahap kedua penelitian ini dilanjutkan dengan pembuatan desain reaktor yang akan digunakan sebagai pengolahan air limbah menggunakan sistem plasma dingin dengan umpan air limbah pabrik tekstil yang memiliki jumlah polutan organik yang lebih banyak dan kompleks sebagai media yang ingin diberi perlakuan. Pembuatan reaktor yang memfasilitasi volume air limbah yang jauh lebih besar dan waktu kontak yang lebih lama dengan plasma diharapkan dapat meningkatkan efisiensi proses degradasi warna limbah air tekstil. Percobaan perlakuan dengan pengubahan beberapa variabel sistem plasma dingin seperti besaran voltase dan jarak antar elektroda pada reaktor, debit aliran air limbah yang masuk reaktor tersebut dilakukan untuk mendapatkan proses pengolahan air limbah tekstil yang lebih efektif.
Keywords
Plasma AOPs, radikal hidroksil, pengolahan air limbah tekstil, plasma water purification, degradasi warna