Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memahami fenomena perilaku masyarakat di Indonesia dalam memanfaatkan layanan FinTech. Kajian terdahulu yang menyelidiki pemanfaatan FinTech di Indonesia mengindikasikan bahwa faktor trust dan resiko telah menjadi penghalang terbesar bagi konsumen untuk ikut berpartisipasi dalam memanfaatkan layanan FinTech. Dengan memahami pola hubungan antara faktor trust, resiko dan perilaku diharapkan kita memiliki pemahaman yang baik berkaitan dengan konsumen. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dijadikan dasar bagi pengembangan layanan FinTech baik oleh provider, penyedia jasa keuangan dan bagi pembuat kebijakan oleh pemerintah. Penelitian ini akan mengembangkan sebuah model penelitian dengan menggunakan teori Technology Acceptance Model yang akan mempertimbangkan faktor trust dan resiko untuk yang akan digunakan untuk memahami perilaku konsumen. Penelitian ini akan menyelidiki pola hubungan tersebut dan menganalisis untuk melihat pola hubungan mana yang paling berpengaruh bagi konsumen di Indonesia. Pengumpulan data akan dilakukan di kota besar di Indonesia yang memiliki pengguna layanan FinTech. Selanjutnya data hasil kuesioner akan diolah dengan menggunakan metode SEM dengan menggunakan software Smart PLS. Pada tahapan ini baik measurement model dan structural model akan di uji. Dari hasil Analisis dilanjutkan dengan menganalisis Faktor yang berpengaruh terhadap perilaku pengguna terhadap layanan FinTech dengan menggunakan Analisis TOPSIS. Hasil analisis di bahas dan menghasilkan kesimpulan untuk memahami fenomena pemanfaatan layanan FinTech di Indonesia. Hasil penelitian ini direncanakan akan dipublikasikan kedalam konferen internasional (berindeks scopus)
Keywords
: Speech Recognition, Recurrent Neural Network, Bahasa Indonesia, Rancang Bangun, Text To Speech.