Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) Nomor 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau untuk mendukung aksi pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK). Gerakan hijau yang tengah berkembang pesat saat ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi sumber daya alam, tetapi juga diimplementasikan sebagai upaya efisiensi penggunaan energi serta meminimalisir kerusakan lingkungan sekitar. konsep dasar gedung hijau bisa berpengaruh kepada teknologi atau produk-produk yang sudah ada di pasar. Pemerintah berharap, konsep ini bisa menunjang program gedung berkelanjutan secara spesifik atau sustainable development. Tingkat kesadaran global mengenai lingkungan hidup dan perubahan iklim, khususnya dalam bidang bangunan dan lingkungan, pada beberapa tahun belakangan ini meningkat dengan tajam. Penelitian ini perlu dilakukan dalam rangka memastikan bahwa proses sosialisasi gerakan hijau terhadap gedung bangunan pemerintah dan lingkungan sebagai upaya-upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim terus dilakukan Pemerintah Indonesia terutama dalam bidang bangunan dan lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan sistem penilaian pada gedung bangunan pemerintah yang dinyatakan sebagai bangunan hijau dengan cara melakukan greenship audit. Gedung bangunan pemerintah yang dinyatakan sebagai bangunan hijau mendapatkan penilaian yang terukur berdasarkan kriteria-kriteria baku yang telah disusun dalam sistem kriteria penilaian greenship audit. Greenship audit gedung bangunan dan lingkungan sebagai salah satu cara mengevaluasi untuk memenuhi terwujudnya standar perencanaan dan operasional green building (bangunan hijau) dan lingkungan. Standar yang ingin dicapai dalam penerapan greenship adalah upaya untuk mewujudkan suatu konsep green building yang ramah lingkungan sejak dicanangkannya tahapan perencanaan sampai dengan operasional. Hasil penelitian diharapkan memberikan rekomendasi atas objek penelitian dengan penilaian standar penerapan pada green building gedung bangunan pemerintah. Standar penerapan green building ini sebagai upaya untuk mewujudkan suatu konsep green building yang melindungi sumber daya alam, tetapi juga diimplementasikan sebagai upaya efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan energi serta meminimalisir kerusakan lingkungan sekitar secara berkelanjutan. URGENSI PENELITIAN.Penelitian ini mengangkat dan mengingatkan isu lingkungan saat ini dan manfaat pada standar penerapan green building pada gedung bangunan pemerintah ini sebagai upaya untuk mewujudkan suatu konsep green building yang melindungi sumber daya alam, tetapi juga diimplementasikan sebagai upaya efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan energi serta meminimalisir kerusakan lingkungan sekitar secara berkelanjutan TUJUAN PENELITIAN. Penelitian ini perlu dilakukan karena penerapan green building pada gedung bangunan pemerintah ini sebagai upaya untuk mewujudkan suatu konsep green building yang melindungi sumber daya alam, tetapi juga diimplementasikan sebagai upaya efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan energi serta meminimalisir kerusakan lingkungan sekitar secara berkelanjutan. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan berbasis bukti sering disingkat menjadi EBD - The Evidence Based Design Process dan strategi. Serta penggunaan metode IPO analysis yang diharapkan ketersediaan data dan informasi akan lebih akurat lengkap dan relevan dengan Greenship Audit . HASIL YANG DICAPAI Hasil penelitian diharapkan memberikan rekomendasi atas objek penelitian dengan penilaian standar penerapan pada green building gedung bangunan pemerintah, yaitu menciptakan perbaikan pada program/ aktivitas menggunakan sumber daya secara efisien. Dan sekaligus menciptakan bangunan sehat yang meningkatkan kesehatan manusia, membangun lingkungan yang lebih baik, dan memberikan penghematan biaya.

Audit, Greenship, Green building

• Lea Sulaiman Saputra, S.Kom., M.M.

• Drs. Henricus Bambang Triantono, M.M., CDMS