Abstract
Pulauku NOL Sampah, merupakan kegiatan konservasi lingkungan ]yang mendorong warga untuk berinisiatif, bergiat bersama melakukan penyebarluasan pola pengembangan sumberdaya kebudayaan (cultural resources) dan mengaktifkan simpul jaring modal sosial (social capital). Kegiatan ini tidak semata merupakan aktivitas di dalam lingkungan yang bediri sendiri, perlu didampingi denyut ekspresi melalui kerja bersama, yang akan mendorong kreativitas komunal sebagai pemicu berbagai inovasi dengan komitmen peduli pada daya dukung lingkungan. Penelitian dilakukan dengan cara observasi di Pulau Pramuka sebagai proyek percontohan, mengaudit materi visualisasi, mendata kesesuaian antara visual yang disajikan dengan konten serta konteks apakah sesuai dengan kebutuhan termasuk penggunaan materialnya. Harapannya melalui perancangan komunikasi visual yang tepat, kuliner lokal yang mampu mendorong kegairahan turis baik domestik maupun internasional untuk berekowisata di pulau tanpa menambah jumlah sampah anorganik, melalui edukasi tentang pengelolaan sampah. Pengkajian melalui kacamata keilmuan DKV sesuai karakteristik materi komunikasi visual yang merupakan keluaran dari karya DKV. Hasil akhir penelitian berbentuk kajian berupa rekomendasi perancangan komunikasi visual kuliner lokal Pulau Pramuka untuk digunakan sebagai rujukan bagi warga untuk mencapai karya perancangan komunikasi visual yang tepat sehingga membantu tercapainya pemahaman Pulauku Nol Sampah di benak wisatawan.
Keywords
Komunikasi, Visual, Kuliner, Budaya, Pulau, Pramuka, Sampah