Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa apakah mata pelajaran Informatika sudah berkualitas dari sisi konten serta sisi kesiapan sekolah dan guru-guru mereka. Pengalaman bahwa pernah ada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang kemudian dihapus, bisa menjadi mendorong semua pihak terkait untuk mempersiapkan sungguh-sungguh konten dan perangkat mata pelajaran Informatika agar bisa memenuhi harapan untuk menjawab kebutuhan siswa dengan teknologi 4.0 ini. Menggunakan metode penelitian kualitatif, studi ini memeriksa kesiapan maeri dan kesiapan sekolah apakah memenuhi standard metode STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Metode yang muncul di Amerika Serikat ini menjadi solusi bagi negara itu dan negara-negara lain yang menggunakan metode ini untuk mendorong peserta didik memiliki kecakapan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Pengumpulan data dilakukan dengan metode studi literatur, juga penyebaran angket, dan wawancara kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan guru terkait di dua sekolah negeri dan dua sekolah swasta level SMP dan dua sekolah negeri dan dua sekolah swasta level SD. Penelitian ini memperlihatkan konten seperti apa yang bisa memenuhi standar STEM, sehingga mata pelajaran Informatika ini sungguh menjawab kebutuhan teknologi 4.0. Juga, analisa kesiapan sekolah mendorong agar sistem sekolah, guru, dan perangkat sekolah memenuhi standar STEM agar harapan tinggi pada mata pelajaran Informatika bisa dicapai.
Keywords
Teknologi 4.0, kurikulum, STEM, higher order thinking skill (HOTS), problem-based solving