Abstract
Pembelajaran sejarah tidak hanya dilakukan melalui membaca buku, namun juga dapat dipresentasikan dalam bentuk display pada museum yang interaktif. Hal ini berguna untuk menarik minat pembelajar dalam mempelajari sebuah konten sejarah melalui komunikasi dua arah. Display pada museum merupakan sarana informasi dan komunikasi yang disediakan pihak museum untuk pengunjung. Metodologi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah survey terhadap pengunjung museum, wawancara, dan kajian pustaka. Hasil dari data primer dan sekunder tersebut akan dijadikan sebagai acuan dalam perancangan desain smart portable display. Hasil akhir rancangan akan direalisasikan dalam bentuk prototipe yang juga akan menerapkan teknologi quick scan code, augmented reality, dan virtual reality dalam rancangannya. Untuk koleksi yang akan digunakan dalam prototipe display tersebut adalah replika tiga dimensi yang dicetak menggunakan printer 3D, yang merupakan hasil pemindahan (scanning) obyek koleksi menggunakan teknik fotogrametri. use in other business sectors.
Keywords
smart display, portable display, museum, replika 3D, fotogrametri