Abstract
Beberapa kejadian polusi air yang serius dapat berasal dari tempat pembuangan akhir, karena air tanah di sekitarnya akan tercemar dan tidak mendukung untuk konsumsi sehari-hari. Penelitian ini menganalisis sifat kimia di sekitar pembuangan akhir, terutama Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang dan Lokasi Pembuangan Akhir (TPA) Galuga. Survei telah dilakukan dengan jumlah sampel 40. Metode analisis yang digunakan adalah t-test, regresi multivariat, dan Local Indicator of Spatial Autocorrelation (LISA). Mn dan Pb sekitar TPST Bantar Gebang dan Mn di TPA Galuga berada di atas baku mutu. Secara keseluruhan, rata-rata sifat kimia di lokasi kurang dari 500 m lebih tinggi daripada di lokasi dengan lebih dari 500 m tetapi tidak signifikan. Hanya CN di TPST Bantar Gebang yang signifikan pada a = 5%. Regresi multivariat menunjukkan bahwa sampel lokasi secara signifikan berpengaruh terhadap sifat kimia, tapi tidak di TPA Galuga. Perbandingan rata-rata menunjukkan bahwa air tanah di sekitar TPST kimia Bantar Gebang lebih tinggi daripada di TPA Galuga. Air tanah yang dekat dengan TPST akan memiliki tingkat tinggi sifat kimia. Sehingga kualitas air tanah di TPST itu tidak lebih baik daripada di TPS Galuga. Lokasi yang dekat dengan TPA yang tidak layak untuk sumber air tanah yang dihuni atau dibangun.