Abstract
Berkembangnya teknologi dan internet, menyebabkan media untuk mengekspresikan pendapat semakin beragam. Media sosial menjadi alternatif populer dalam mengekspresikan pendapat. Banyak kasus opini pribadi yang diunggah di media sosial kemudian menjadi viral dan menjadi diskusi di masyarakat. Pemanfaatan media sosial saat ini menjadi tempat bagi masyarakat menyampaikan opini publik dari suatu isu yang dianggap melukai rasa keadilan masyarakat atau yang bersifat human interest. Akhir-akhir ini geliat visual di dunia internet Indonesia tengah berada pada tingkatan yang massif. Pernyataan ekspresi dengan sempurna difasilitasi oleh media sosial dalam bentuk meme (baca: mim). Salah satu kasus pemanfaatan meme sebagai ekspresi tentang kondisi sosial adalah meme tentang Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana representasi opini publik yang tersebar melalui meme di media sosial, seperti Path dan Twitter. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif untuk mengetahui opini apa saja yang diekspresikan melalui meme tentang kondisi Bekasi dan tujuan penyebarluasan meme di media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isu yang diangkat melalui meme adalah tentang: jauh, macet, panas dan jalan rusak. Adapun tujuan menyebarkan meme adalah karena lucu dan agar mendapat respon. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa dengan meretweet atau merepath suatu meme bukan berarti setuju dengan isu dimaksud
Keywords
opini publik, teori representasi, media sosial, meme.