Abstract
Sekitar kurang lebih tiga dekade terakhir, pengembangan pencak silat Cimande melaju pesat tidak seperti era sebelumnya. Pengembangan pusat pembelajaran silat dipusatkan dalam kelompok atau lingkung seni aliran Cimande. Fenomena tersebut salah satunya memunculkan penggunaan kostum silat sebagai identitas kelompoknya. Dalam kostum tersebut terdapat ikat kepala dan sarung yang menggunakan motif batik. Permasalahan muncul karena Cimande tidak memiliki budaya wastra dan motif spesifik yang memiliki kekhasan. Motif batik yang digunakan secara acak didapatkan di pasar, tanpa memperdulikan asal motif tersebut. Dalam perancangan ini, mencari solusi melalui perancangan motif batik yang berbasis filosofi gerak pencak silat Cimande. Penelitian artistik dalam bentuk perancangan ini menggunakan metode kwalitatif dengan bentuk pendekatan practice based reseach. Proses penelitian ini terbagi dalam dua tahap yaitu; (a) Studi kasus gerakan silat Cimande melalui fotografi dan (b) Proses perancangan visual. Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi salah satu penunjang dalam pengembangan Pencak silat Cimande bagian dari potensi devisa ekonomi kreatif dan ikut memberi stimulus para pelaku kreatif visual untuk ikut berpartisipas mengembangkan konten lokal.
Keywords
Cimande, Budaya, Batik, Motif, Pencak silat