Stunting mengindikasikan masalah kesehatan masyarakat karena berhubungan dengan meningkatnya risiko morbiditas dan mortalitas, penurunan perkembangan fungsi motorik dan mental, serta mengurangi kapasitas fisik. Stunting merupakan kondisi defisiensi nutrisi kronis yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, serta kecerdasan anak. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan dysbiosis mikrobiota usus dimana hal ini akan mereduksi metabolisme short chain fatty acid (SCFA) yang akan mempengaruhi penyerapan nutrisi pada usus halus serta menyebabkan gangguan imunitas, yang pada akhirnya memperburuk kondisi Stunting. Komposisi mikrobiota usus dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, daerah geografis dan asupan makanan. Oleh karena itu, gambaran pengetahuan, sikap dan aplikasi dalam masyarakat khususnya ibu dan subyek anak juga dianalisis dengan menggunakan kuesioner hygiene practice. Tujuan penelitian adalah mendapatkan gambaran mikrobiota usus, infeksi parasit, serta hygiene practice pada balita stunting dan sehat di beberapa daerah di provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian akan dilakukan selama 3 (tiga) bulan tahun 2021/2022. Subjek yang terlibat mewakili 200 anak stunting dan 200 anak sehat usia 36 45 bulan dari masing-masing daerah. Penetapan sampel dengan kuota sampling. Variabel yang diteliti adalah status gizi balita, karakteristik balita (usia, jenis kelamin, berat badan lahir (BBL), panjang lahir, riwayat imunisasi, riwayat diare, riwayat ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas)), karakteristik ibu dan keluarga (usia, pendidikan, pekerjaan, pekerjaan ayah, jumlah pendapatan keluarga), lingkungan rumah dan higienitas, riwayat vaksinasi, status mikrobiota saluran cerna, parasit, dan hygiene practice. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipublikasikan pada jurnal ilmiah international bereputasi Adapun nama jurnal yang terkait dengan riset ini, antara lain American Journal of Clinical Nutrition, European Journal of Clinical Nutrition, The Journal of Nutrition, dan Plos One. Hasil penelitian ini juga akan didiseminasikan pada konferensi internasional terkait Ilmu Pangan dan Nutrisi. Adapun Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) yang diusulkan adalah diperoleh gambaran hasil riset yang aktual dan komprehensif yang mana data tersebut dapat digunakan oleh pemerintah dan instansi terkait untuk menyusun kebijakan terhadap penanganan kasus stunting pada balita. Hal ini dikarenakan data yang dihasilkan merupakan hasil dari riset yang sistematis, melalui serangkaian pengujian dan telah diterapkan pada kondisi lingkungan yang sebenarnya

stunting, balita, mikrobiota, parasit, hygiene practice

• Prof. Ir. Ingrid Suryanti Surono, M.Sc., Ph.D.