Abstract
Kegiatan utama dalam pendidikan adalah adanya transfer pengetahuan dari pendidik denagn peserta didik dan di antara peserta didik sendiri. Pengetahuan yang ada bisa berwujud jelas (explicit) seperti buku bahan ajar, penelitian, tugas-tugas yang dikerjakan siswa atau mahasiswa, maupun yang tidak berbentuk jelas (implicit) seperti diskusi, seminar, penjelasan lesan oleh guru dan dosen. Pemahaman konseptual yang diberikan oleh para ahli terhadap Knowledge Management / Manajemen Pengetahuan adalah merupakan kegiatan organisasi dalam mengelola pengetahuan sebagai aset, diperlukan upaya penyaluran pengetahuan yang tepat kepada orang yang tepat dan dalam waktu yang cepat, sehingga bisa saling berinteraksi, berbagi pengetahuan dan mengaplikasikannya dalam pekerjaan sehari-hari demi peningkatan kinerja organisasi. Dengan penerapan knowledge management, modal utama organisasi tidak lagi terfokus pada aset yang tangible (tanah, bangunan, uang) melainkan telah berubah ke aset intangible (brand recognition, patent, customer loyalty, dll) yang merupakan wujud kreatifitas dan inovasi yang bersumber pada pengetahuan. Aktifitas kunci yang mendukung keberhasilan penerapan knowledge management adalah berjalannya tranformasi knowledge yang terkait dengan tacit knowledge dan explicit knoweldge yang oleh Nonaka dan Takeuchi (1995) dimodelkan dalam empat mode transfer knowledge yang dikenal dengan model SECI (Socialization, Externalization, Combination, dan Internalization): Di sisi yang lain pula, BINUS University yang sudah 34 tahun berkarya di bidang pendidikan tingi telah menetapkan 8 (delapan) strategic objectives sebagai ukuran penting dalam pencapaian visinya menjadi World Class University. Salah satu strategic objectives yang telah dirumuskan itu adalah di bidang Knowledge dan Innovasi yang merupakan ukuran bersifat outcome BINUS University disamping ukuran outcome lainnya yaitu jumlah lulusan yang berkarya di global company atau menjadi entrepreneur. ultas dan school, data yang didapatkan diolah dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) setiap jenis tranformasi knowledge yang dilakukan oleh faculty member BINUS University dinilai baik (skore antara 2,50 sd 3,24), 2) walaupun semua kelompok tranformasi mendapatkan kategori Baik ( skore : 2,50 3,24), namun kalau diperhatikan lebih mendalam, ternyata kegiatan tranformasi ke explicit (baik tacit to axplicit, maupun explicit to explicit) ternyata lebih rendah dari pada kegiatan tranformasi ke tacit. Hal ini perlu menjadi perhatian pimpinan BINUS University, karena tacit knowledge lebih banyak berada di masing-masing individu faculty member, sehingga kalau tidak didorong ke bentuk explicit knowledge maka akan lebih sulit untuk disharingkan kepada pihak lain dan kepemilikan knowledgenya juga tetap berada di individu, bukan di organisasi BINUS University, 3) arah dan Kebijakan yang dilakukan oleh BINUS University sudah dinilai oleh facuty member dengan kategori Baik (skor 2,5 sd 3,24), namun Pimpinan BINUS University perlu meningkatkan pemahaman para faculty member terhadap Arah dan Kebijakan untuk kegiatan tranformasi knowledge, sehingga akan mendorong peningkatan implementasi / pelaksanaannya, 4) dalam hal pemberian Penghargaan , terlihat bahwa walaupun secara keseluruhan jenis tranformasi mendapatkan skore Baik (2,54), namun jenis tranformasi yang bertujuan untuk mendapatkan explicit knowledge ( baik tacit to explicit maupun explicit to explicit ) ternyata hanya mendapat skor Cukup Baik (1,75 sd 2,49), dan kalau dilihat dari indicator penghargaan, ternyata yang terendah adalah perlindungan terhadap hak intellectual yang dirasakan oleh faculty member, 5) kondisi tranformasi knowledge di tiap fakultas dan school secara umum berjalan dengan baik, kecuali di school of design yang hanya mencapai kondisi Cukup Baik. Untuk meningkatkan kualitas kegiatan transformasi knowledge di BINUS University diusulkan rumusan strategi yang diikuti dengan program inisiatifnya, yaitu 1) Menyusun Arah dan Kebijakan Knowledge Management yang terintegrasi dengan catur dharma, 2) Mengembangkan dan mengintegrasikan semua teknologi dan system akademik di BINUS University dengan kegiatan tranformasi knowledge, dan 3) Mempromosikan ukuran-ukuran kinerja yang berbasiskan pada pengelolaan dan produk knowledge