Abstract
Ketersediaan komoditas hortikultura, seperti sayuran, sangat penting dalam ketahanan pangan di Indonesia. Namun budidaya tanaman hortikultura saat ini mengalami berbagai rintangan. Perubahan iklim telah berakibat pada kondisi cuaca yang semakin ekstrem dan tidak menentu. Belum lagi adanya perkembangan zaman yang menyebabkan berkurangnya tingkat regenerasi petani baru, penuaan usia petani, penyusutan lahan pertanian. Kondisi-kondisi ini berakibat pada seringnya kerusakan tanaman, kegagalan panen serta penurunan kuantitas dan kualitas hasil panen. Oleh karena itu, pengembangan sistem yang dapat membantu petani membudidayakan tanaman secara produktif menjadi sangat penting dalam industrialisasi dan modernisasi pertanian Indonesia. Salah satu teknik yang dapat diterapkan untuk menanggulangi permasalahan ini adalah budidaya iklim mikro berbasis sistem cerdas IoT. Sayangnya, hingga sekarang, belum banyak perhatian di Indonesia dalam pengembangan sistem cerdas budidaya iklim-mikro tanaman hortikultura di Indonesia. Oleh karena itu, pada penelitian, kami mengembangkan sistem cerdas pemantauan pertanian iklim-mikro cerdas berbasis Internet-of-Things (IoT). Pada tahun pertama penelitian akan difokuskan pada pengembangan sistem pemantauan budidaya tanaman hortikultura khususnya tanaman sayuran cabai keriting, sawi, wortel, bayam, tomat dan selada.. Sistem ini dikembangkan untuk memonitor suhu, kelembapan, cahaya, CO2 dan pH tanah. Akan diimplementasikan perangkat elektronik sensor-sensor pemantauan pemantau kualitas tanah, air dan udara di lokasi budidaya. Pembudidayaan akan disertai dengan pemupukan secara organik dengan pupuk kompos dan setiap pemupukan akan dicatat ke sistem. Hasil pemantauan akan dikumpulkan ke dalam suatu database. Database ini juga akan diintegrasikan dengan data Badan Meteorologi Geofisika berupa data cuaca dan iklim harian di lokasi budidaya. Pada tahun kedua akan dikembangkan sistem monitoring berbasis gambar untuk memonitor dan mencatat tumbuh kembang tanaman dengan teknik image processing. Dengan sistem ini diharapkan tanaman bisa dipantau secara otomatis oleh komputer dalam bentuk pencatatan ketinggian tanaman, lebar tanaman, perkembangan bunga, besaran buah dan ukuran-ukuran tumbuh kembang tanaman lainnya. Pada tahun ketiga penelitian, akan dikembangkan sistem cerdas algoritma machine learning yang dapat membantu pengontrolan terotomatisasi cerdas pada lokasi pembudidayaan tanaman hortikultura. Melalui uji lapangan langsung di lahan budidaya hortikultura, dilakukan evaluasi keefektifan perangkat IoT pertanian yang diusulkan. TKT yang diharapkan pada penelitian ini adalah TKT tingkat 1-3
Keywords
Iklim-mikro, Sistem cerdas, Internet-of-things, Agrikultur, Wireless sensor network