Abstract
Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya mengenai manajemen dewan komisaris. Di dalam penelitian tersebut disinyalir bahwa budaya korporasi BUMN memberikan pengaruh pada kinerja dewan komisaris di BUMN. Oleh karena itu diperlukan adanya penelitian lebih jauh lagi mengenai sampai sejauh mana budaya korporasi BUMN dapat mempengaruhi ke efektifitas dewan komisaris dalam memastikan BUMN dijalankan secara good governance. Seperti yang telah dilaporkan media massa bahwa sampai saat ini masih banyak fraud yang terjadi di BUMN, walaupun prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) telah diterapkan sejak 2002. Sedangkan seperti yang diketahui bersama bahwa keberadaan BUMN sangat strategis bagi perekonomian Indonesia, selain dapat memberikan lapangan pekerjaan, BUMN juga telah mengusai aset-aset strategis Indonesia. Namun, apabila BUMN tidak dikelola dengan baik atau digunakan oleh pribadi atau sekelompok orang yang hanya mengejar kepentingannya saja, maka akan sangat merugikan negara karena defisit BUMN selalu ditutupi dengan anggaran belanja negara yang mayoritas diperoleh dari pajak. Oleh karena itu penelitian mengenai peran dewan komisaris sangatlah esensial untuk keberlangsungan BUMN itu sendiri. Dewan komisaris sebagai suatu badan yang sangat diharapkan dapat menjaga dan memastikan keberlangsungan implementasi GCG oleh rakyat sebagai ultimate shareholders BUMN sangatlah memegang peranan penting. Karena itu analisis pengaruh budaya korporasi BUMN terhadap dewan komisaris merupakan aktor penting dalam penerapan GCG di BUMN. Berdasarkan wawancara semi-terstruktur terhadap anggota dewan direksi, dewan komisaris, dan pejabat pada BUMN, penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa budaya korporasi BUMN belum mendukung ke-efektifan dewan komisaris dalam menjalankan perannya di BUMN Indonesia. Oleh karena itu hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan panduan bagi Kementrian BUMN dalam mengambil kebijakan untuk melakukan perubahan budaya dan mengurangi campur tangan pemerintah dalam BUMN.
Keywords
BUMN Indonesia, Budaya Organisasi, Dewan Komisaris, Efektivitas