Wayang orang Sriwedari mencapai masa kejayaanya pada tahun 1910 dan sangat banyak sekali animo masyarakat terhadap pertunjukan tersebut. Namun seiring dengan perkembangan jaman kondisi wayang orang Sriwedari semakin terpuruk dan mulai kehilangan penontonya. Hal ini disebabkan oleh mulai menjamurnya berbagai pertunjukan seni yang jauh lebih variatif dan menarik. Hal ini di perparaha dengan kecendrungan anak muda sekarang yang jauh lebih memilih hiburan modern, seperti nongkrong di caf, dan semacamnya dibandingkan menyaksikan pertunjukan wayang orang yang terkesan membosankan. Menurunnya jumlah pengunjung sangat mempengaruhi psikologis penampilan para wayang orang Sriwedari. Disinilah awal dari kemunduran wayang orang Sriwedari. Dengan demikian diperlukan berbagai inovasi untuk memecahkan masalahmasalah yang dihadapi para wayang orang Sriwedari saat ini. Diantaranya diperlukan media promosi yang lebih interaktif dan menarik seperti pembuatan diorama tiga dimensi yang dapat meningkatkan apresiasi publik secara umum terhadap pagelaran Wayang Orang Sriwedari saat ini.

Wayang Orang, Diorama, Media Promosi

• Emmanuel Putro Prakoso, S.Sn., M.Sn.

• Inovensius Hugo Bima Wicaksana, S.Ds., M.Sn.

• Farah Padma Poetry, S.Sn., M.Ds