Abstract
Penelitian ini berawal dari keresahan peneliti terhadap sejumlah masalah dalam diri para atlet remaja. Peneliti melihat, para atlet remaja terlihat kurang memiliki semangat untuk menata kelak tujuan hidup mereka saat ini. Hal ini dapat dilihat dari beberapa contoh kasus, sepertiatlet remaja yangmemiliki kemampuan lebih di dalamdirinya, namun jarang yangmenyadari potensi tersebut, bahkan ragu untuk mengembangkannya. Peneliti berasumsi, hal tersebutada hubungannya dengan kondisi usia remaja yang merupakan masa transisi darianak- anak menuju dewasa awal. Pada tahap ini, biasanya diisi dengan pencarian jati diri dan minat seseorang. Untuk dapat mengatasi hal tersebut, peneliti membuat hipotesis bahwa komunikasi atlet dengan pelatih akan dapat menjadisolusi