Abstract
Perkembangan Bandung dalam bidang ekonomi kreatif dan desain sangat pesat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, dengan dicanangkannya Bandung sebagai Kota Desain (City of Design) oleh UNESCO pada tahun 2015 menjadi awal keberhasilan usaha kreatif yang telah dirintis sebelumnya baik oleh organisasi terkait yang didukung oleh pemerintah yang kemudian dilanjutkan dengan aktif oleh pemerintahan kini. Sebagai salah satu Kota Desain UNESCO, Bandung berkomitmen untuk mengembangkan fasilitas-fasilitas publiknya yang berbasis desain dan kreatifitas. Selain penyelenggaraan event-event berhubungan dengan ekonomi dan wirausaha kreatif, pembangunan fasilitas sosial dan fasilitas umum berupa pembenahan taman-taman kota, penataan trotoar dan fasilitas lainnya juga berkembang pesat. Titik-titik strategis untuk pengembangan desain kota ditandai oleh pembuatan Bandung Creative Hub yang nantinya akan tersebar di sekitar 30 titik yang akan menjadi Simpul Space, berupa ruang publik untuk mewadahi kegiatan bersifat kreatif warga dan komunitas yang dilengkapi oleh fasilitas publik yang memadai. Tema Street furniture diambil sebagai bahan penelitian didasarkan oleh keberadaan sebagai salah satu perangkat utama dalam ruang publik dan fasilitas kota yang menjadi faktor indikator penting akan kualitas ruang publik kota nya. Oleh karena itu perlu adanya analisa mengenai aplikasi street furniture yang tepat dan terpadu sesuai dengan kapasitas kota sebagai kota desain dunia. Penelitian ini akan mengkaji dan memetakan keberadaan street furniture di titik-titik strategis Bandung yang menjadi pusat pengembangan kreatifitas kota Bandung dalam konteksnya sebagai City of Design. Dengan mengambil metode Visual Research diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan awal untuk pembentukan sebuah guidelines atau pedoman bagi kota-kota lain di Indonesia untuk menciptakan kota-kota yang ramah desain dan nyaman bagi penggunanya.
Keywords
Street Furniture, Ruang Publik, Kreatifitas, Desain, Urban