Abstract
Penggunaan energi terbarukan harus menjadi pertimbangan utama pemerintah Indonesia, tidak hanya sebagai usaha untuk mengurangi penggunaan sumber energi fosil, tetapi juga untuk mempopulerkan energi yang ramah lingkungan. Namun demikian, banyak tantangan yang dihadapi dalam mendorong transisi energi ini. Transisi energi tidak akan terjadi jika tidak ada pemahaman tentang pentingnya perubahan, mulai dari grassroot (akar rumput) hingga pembuat kebijakan. Untuk ituClean, Affordable and Secure Energy for Southeast Asia (CASE) sebagai salah satu organisasi non-profit yang fokus pada transisi energi mencoba mempopulerkan isu transisi energi ke berbagai pemangku kepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan berikut: (1) bagaimana CASE memanfaatkan penggunaan media, media sosial atau platformlainnya; (2) bagaimana CASE mengimplementasikan transmedia storytelling?