Abstract
Elemen Ruang dalam Bangsal Kencana sangat banyak di pengaruhi oleh budaya dan tradisi yang berkembang dalam masyarakat jawa, karena masyarakat jawa mengungkapkan keindahaan dan unsur unsur lain nya melalui sarana berupa simbol simbol yang juga tercermin dari bangunan yang mereka ciptakan. Elemen elemen dalam bangunan bangsal kencana banyak dikaitkan dengan pemaknaan yang bersifat religius. Sifat religius dalam elemen bangunan bangsal kencana, khususnya ragam hias, memiliki percampuran kebudayaan dan agama, adanya akulturasi yang terlihat dari motid dan elemen dekoratif dari bangunanan yaitu dari Agama Hindu, Buddha dan Islam. Pemaknaan Ragam hias pada bangsal kencana tercermin dan terungkap serta berakar pada warisan tradisi baik itu berupa budaya masyaraktnya yang bersifat religius maupun norma dan adat istiadat nya, yang tercermin di dalam makna simbolik berupa ragam hias pada bangunan bangsal kencana sebagai sarana mengungkapkan suatu hal yang bersifat religius. seperti yang dikatakan oleh Ki Sarino Mangunpranoto, dalam estetika budaya jawa, bahwa norma hidup terwujud dalam bentuk alam pikir dan budi, alam karya, tata susila dan seni, arti nya dalam setiap unsur kehidupan orang jawa dalam hal ini khusunya bangunan dan ragam hias nya, akan memberikan tidak hanya keindahan semata saja, tetapi selalu dikaitkan dengan makna makna tertentu. Kesan tertentu dan makna tertentu dalam ragam hias bangunan bangsal kencana secara keseluruhan memang tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan bangsal ataupun bangunan lain nya di keraton Yogyakarta, tetapi elemen warna yang sangat dominan di bangsal kecana adalah warna kuning emas yang menjadikan nya berbeda dengan bangsal lain nya, karena kuning emas melambangkan ke angung-an dan bangsal kencana sendiri adalah tempat untuk acara acara kebesaran keraton. Pada akhirnya perancangan ruang dalam bangunan bangasl kencana dan estetika nya satu sama lain menjadi satu kesatuan, perencanaan arsitektur nya melibatkan seni yang diwujudkan oleh kreativitas simbolis dalam agama. Perancangan bangsal kencana lahir karena manusia jawa berkeinginan menciptakan semua hal yang menarik dan memberikan kepuasan, kesenangan yang bersifat religius.
Keywords
Ki Sarino Mangunpranoto, elemen ruang, bangsal kencana, jawa, estetika, budaya