Penelitian ini ingin melihat bagaimana perempuan di konstruk oleh televisi sebagai sebuah platform media yang mampu menarik khalayak dari berbagai usia. Perempuan yang selama ini dalam budaya patriarki selalu dijadikan objek (seksual) laki-laki, seringkali tidak pas pada penempatannya pada isi siaran. Isi siaran seringkali bercerita mengenai tubuh perempuan dan akhirnya membentuk opini bahwa perempuan tidak lebih dari sebatas objek praksis. Penelitian ini akan berfokus pada pemberitaan-pemberitaan prostitusi daring yang kembali marak pada awal tahun 2019 ini. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis framing dan analisa wacana kritis, dengan pendekatan kualitatif. Selain menganalisa salinan-salinan berita pada akun resmi media sosial ketiga TV tersebut, penelitian ini juga akan mewawancarai para pembuat berita tersebut. Sedangkan keabsahan data, akan mewawancarai salah satu penggiat isu perempuan, dalam hal ini salah satu komisioner Komnas Perempuan. Rencana penelitian akan dimulai pada bulan Januari 2019, dengan mulai memetakan pemberitaan ketiga televisi tersebut sejak tahun 2015, yaitu waktu yang dinilai awal munculnya berita mengenai prostitusi daring yang melibatkan public figure perempuan. Kemudian dilakukan pembagian tugas menganalisa dan transkrip berita dari salinan-salinan tersebut. Lalu kemudian mulai menganalisa. Diharapkan penelitian selesai secepatnya untuk segera mengirimkan ke jurnal-jurnal terindeks scopus tentang perempuan.

perempuan, feminisme, berita tv, prostitusi daring, framing, analisa wacana kritis

• Drs. Margana Wiratma, M.M.

• Mungky Diana Sari, S.IP., M.I.K

• Ebnu Yufriadi, S. IP., M.Si.