Abstract
Dasar untuk mengangkat nilai lokal sebagai bentuk kepeduluan akan nilai luhur bangsa. Analisa kultural mengenai batik sebagai warisan bangsa dengan melalui pendekatan motif dan ragam hiasnya. Melalui ragam hias yang diciptakan sebagai motif khas yang baru akan menjadikan ciri dari wilayah tertentu. Penelitian ini mengadopsi pada motif temuan arkeologis seperti gerabah. Motif yang diambil dari ukiran dinding dan ubin di tempat tinggal Sultan Maulana Hasanuddin / tata ruang keluarga di Kesultanan Banten. Bahasa rupa adalah bahasan teori yang digunakan dari Primadi Tabrani. Batik adalah bentuk aplikasi dari motif khas Banten yang akan digunakan sesuai teori. Area yang akan diteliti adalah meliputi corak ragam hias dan temuannya yang akan diterapkan pada seragam batik pemerintahan Banten. Hal ini disebabkan karena motif ciri khas batik akan dapat mengangkat nilai budaya daerah akan warisan yang mempunyai identitas maupun ciri khas daerahnya. Metode penelitian kualitatif ini, meliputi pengumpulan data berupa studi literatur, wawancara para ahli ornament atau motif, sejarahwan dan budayawan, mengunjugi tempat produksi batik tradisional yang mempunyai ciri khas daerahnya. Hasil penelitian ini akan berupa morphological matrix kultural atas motif ragam hias. Matrix analisa ini akan menghasilkan study arguement dan proposal, di mana pemerintahan daerah Banten dapat menggunakan motif ragam hias khas sebagai identitas daerahnya.
Keywords
batik, banten, motif, morphological matrix