Abstract
Limbah yang dihasilkan oleh industri sering kali membuat masalah baru atau bahkan mencemari lingkungan sekitarnya. Limbah furniture yang umumnya berupa potongan kayu dan serbuk kayu hasil pemotongan, sering kali digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak atau bahkan dibakar di ruang terbuka. Polusi yang berupa carbon dapat mencemari udara lingkungan sekitar. Begitu juga dengan limbah konveksi yang berupa kain perca, sering menimbulkan masalah sampah, karena limbah kain adalah termasuk limbah anorganik. Dalam penelitian ini penulis mengambil data dari beberapa industri furniture dan kain terkait limbah sampah dan cara pengolahannya. Industri-industri tersebut terletak di daerah desa Tirtomoyo, Kabupaten Malang, yang merupakan daerah sekitar kampus Binus Malang. Penulis akan memberikan gambaran terhadap industri-industri tersebut bahwa limbah yang mereka hasilkan dapat dijadikan sebagai komoditas tambahan atau produk turunan dari produk utama yang mereka hasilkan. Produk turunan tersebut dapat dikerjakan sendiri oleh divisi industri mereka atau oleh warga di sekitarnya. Produk turunan tersebut diharapkan mampu meningkatkan perekonomian warga sekitar sesuai dengan sasaran SDGs tujuan ke delapan, yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi
Keywords
Limbah, furniture, konveksi, upcycling, wall decoration