Jepara sebagai sebagai sentra industri meubel di Jawa Tengah dan bahkan Indonesia, telah teruji bertahan dalam perubahan sosial kultural di tahun 1997 2006 ( Kurniawan :2008) tetapi masa keemasannya belum pernah kembali semenjak itu. Melalui penelitian ini , kami berusaha mengidentifikasi karya kursi Jepara dan meletakkannya dalam peta meubel Indonesia sehingga keberadaan kursi Jepara bisa dilihat sebagai bagian yang utuh dan besar sebagai karya bangsa Indonesia. Dengan memfokuskan proses analisa terhadap kursi Jepara berdasarkan gaya dan kurun waktu pembuatan ,diharapakan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai titik dimulainya usaha yang panjang dalam meletakkan meubel Jepara dalam peta meubel Indonesia secara komplit. Dalam thesisnya , Bambang Kartono Kuniawan mengutip ,Gaya atau style adalah bentuk yang tetap dan konstan yang dimiliki oleh seseorang maupun kelompok, baik dalam unsur kwalitas maupun ekspresi dan dapat dipergunakan sebagai ciri pada kegiatan seseorang atau masyarakat pada suatu kurun waktu tertentu ( Sukiman :1996) Pengidentifikasian kursi jepara dimulai dari periode abad ke-17 pada saat pelaut dan misionaris Portugis masuk ke tanah Jawa ( Kurniawan : 2008) sampai dengan 2014. Perubahan gaya yang mencerminkan perubahan sosial kultural ini dianalisa per periode kurun waktu pembuatan. Pada akhirnya akan dimasukkan sebagai tonggak awal peta meubel Indonesia.

Kursi Jepara, Gaya, Meubel Indonesia

• Octaviana Sylvia Caroline, S.T., M.Arch.

• Oktavianus Marti Nangoy, S.Sn

• Bambang Kartono Kurniawan, S.Sn., M.A.