Abstract
Peningkatan jumlah penduduk dan kemajuan ekonomi di Indonesia memerlukan dukungan dari pemerintah untuk menyediakan infrasturktur yang memadai, terutama jalan raya dan jalan tol. Dengan meningkatnya kebutuhan jalan, maka meningkat pula kebutuhan agregat yang digunakan sebagai campuran lapisan perkerasan aspal. Agregat tersebut diambil dengan cara meledakkan gunung atau mengeruk gunung. Cara-cara ini, walaupun dibutuhkan, akan merusak lingkungan. Selain itu, kebutuhan aspal dan biaya perawatan dan perbaikan jalan juga meningkat. Permasalahan yang akan ditinjau pada penelitian ini adalah hasil kerukan jalan, yaitu Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) merupakan limbah yang dapat didaur ulang sebagai agregat lapisan perkerasan. Pada penelitian ini, bahan perekat agregat yang digunakan adalah aspal karet. Penggunaan aspal karet ini dapat meningkatkan mutu lapisan perkerasan sebab karet dapat meningkatkan elastisitas dari lapisan perkerasan dan dapat membantu petani karet di Indonesia yang pada saat ini sedang mengalami kesulitan akibat jatuhnya harga karet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi RAP pada campuran aspal karet, sehingga didapatkan sifat aspal yang memiliki nilai fleksibilitas yang baik dan dapat digunakan sebagai alternatif dalam penggunaan bahan campuran beraspal yang ramah lingkungan dan dapat meminimalisir pengeluaran. Untuk mencapai tujuan ini, akan dilakukan penelitian dengan memvariasikan persentase RAP dan karet dalam campuran perkerasan tersebut dan setelah itu akan dilakukan Marshall Test untuk mengevaluasi apakah desain dan komposisi tersebut sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah komposisi campuran RAP dan aspal karet yang terbaik.
Keywords
aspal karet, Reclaimed Asphalt Pavement, lapisan perkerasan, agregat, Marshall Test