Abstract
Seiring dengan perkembangan zaman, diera globalisasi nilai-nilai kepedulian terus mengalami degradasi khususnya dikalangan generasi muda atau masyarakat. Nilai-nilai kepedulian saat ini mulai luntur contohnya sikap acuh tak acuh, sikap ingin menang sendiri, tidak setia kawan dan tidak peduli dengan lingkungan. Penyebab lunturnya nilai-nilai tersebut sangat beragam, diantaranya karena kesengjangan sosial atau status sosial, karena sikap egois masing-masing individu, kurangnya pemahaman atau penanaman tentang nilai-nilai peduli , kurangnya sikap toleransi, simpati dan empati. Di dalam sebuah masyarakat, agama menjadi salah satu faktor penunjang kehidupan terutama dalam kehidupan spiritual. Walaupun tidak menutup kemungkinan di kemudian hari agama menjadi tradisi yang bercampur dengan kebiasaan lama yang telah hidup dalam suatu masyarakat. Kebiasaan tersebut diwarisi secara turun-temurun sehingga tidak mudah untuk dihilangkan begitu saja. Di sisi lain, agama datang belakangan dengan membawa nilai-nilai baru yang menuntut penganutnya menaati sebuah perintah dan menjauhi larangannya. Sejalan dengan itu maka harus ada komunitas yang bisa membuat keberagaman yang ada menjadi kekuatan yang baik dalam hal nilai-nilai kepedulian. Maka diciptakan DIGO komunitas Digital hijau lintas agama yang akan berfokus pada nilai-nilai peduli lingkungan dengan memanfaatkan perkembangan ataupun modernitas yang terjadi saat ini dalam berbagai lingkungan
Keywords
Cipta Komunitas, Dijo (Digital Hijau), Nilai Peduli Lingkungan,Lintas Agama