Abstract
Taman Mini Indonesia Indah memiliki tujuan edukasi yang sangat kuat sesuai dengan visi dan misi pendirinya, yaitu untuk mencapai keseimbangan antara pembangunan fisik dan mental Bangsa Indonesia, selain itu juga untuk meningkatkan nasionalisme Bangsa Indonesia. Namun penelitian sebelumnya menunjukan bahwa misi tersebut belum tercapai dengan baik, dimana 52.41 persen pengunjung memiliki tujuan hiburan dan rekreasi dan hanya 12.41 persen yang memiliki tujuan edukasi. Selain suasana rekreasi yang sangat kuat, penataan pameran dan tata pajang pada Anjungan Propinsi yang tidak menarik juga merupakan penyebab belum tercapainya misi edukasi Taman Mini. Penelitian ini melihat lebih jauh penyajian informasi yang dilakukan oleh Anjungan Propinsi melalui perancangan pameran dan tata pajang. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode pengambilan data primer melalui wawancara dan pengamatan terhadap 3 sampel Anjungan propinsi yang dipilih secara acak serta pengambilan data sekunder melalui studi pustaka. Data-data tersebut dianalisa menggunakan metode analisa swot dan goal grid, untuk kemudian dikaji dan dibuat contoh perancangan tata pajang yang ideal sesuai dengan kebutuhan penyelenggara dan pengunjung anjungan. Dari 3 sampel yang diambil, 1 anjungan propinsi dengan tata pajang yang paling lemah dipilih sebagai studi kasus untuk dibuat contoh perancangan tata pajang yang ideal, meliputi acuan tata pajang miniatur rumah tradisional, tata pajang pakaian tradisional serta tata pajang hasil kerajinan dan benda-benda kecil lainnya. Diharapkan penelitian ini akan memberikan evaluasi terhadap perancangan tata pajang anjungan, serta menghasilkan panduan perancangan yang menjadikan benda pamer berhasil menyampaikan infromasi kepada pengunjungnya sesuai dengan tujuan penyelenggara anjungan dan tujuan edukasi Taman Mini.
Keywords
Taman Mini Indonesia Indah, Tata Pajang, Pameran, Anjungan