Dinamika dunia industri yang terus berkembang menjadi tantangan yang harus dihadapi industri untuk meningkatkan produktivitas. Peningkatan produktivitas ini merupakan suatu tuntutan mutlak bagi industri dalam rangka meningkatkan kinerja. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas tersebut adalah penggunaan sistem terintegrasi yang dikenal dengan istilah sistem Enterprse Resource Planning (ERP). Sistem ERP adalah sistem perangkat lunak terintegrasi yang mendukung cara dengan integrasi informasi yang mengalir melalui proses bisnis dari suatu organisasi. Sistem ERP dapat mengintegrasikan berbagai informasi sesuai kebutuhan tingkatan manajerial dalam mendukung pengambilan keputusan. Untuk mencapai hal tersebut, maka proses implementasi ERP merupakan hal penting untuk memastikan sistem ERP berjalan baik. Penentuan orang, perubahan proses bisnis, kesiapan organisasi, pemilihan sistem ERP dan teknologi, penentuan metodologi implementasi merupakan faktor-faktor kritis dan fundamental untuk mencapai implementasi ERP berjalan baik. Namun demikian, dalam realita proyek implementasi ERP bergerak lambat bahkan cenderung mengalami keterlambatan dan kegagalan, sehingga mengakibatkan proses implementasi ERP menjadi mahal. Berdasarkan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa survey terhadap 117 industri yang melakukan implementasi ERP mengalami kegagalan mencapai 40%, dan pencapaian manfaat implementasi sistem ERP pada industri di Indonesia belum optimal, sehingga dapat dikatakan bahwa implementasi sistem ERP merupakan proyek yang memiliki kompleksitas tinggi.

Metode agile, pemodelan agile, implementasi ERP

• Santo Fernandi Wijaya, S.Kom., M.M., M.Acc.

• Dr. Angelina Ervina Jeanette Egeten, S.Kom., MMSI