Abstract
Salah satu program unggulan Kementerian Pertanian, adalah komoditas hortikultura. Hal ini dikarenakan komoditas ini mempunyai nilai ekonomi dan permintaan pasar yang tinggi, mengingat pada tahun 2013, kontribusi subsektor hortikultura dalam Produk Domestik Bruto (berdasarkan harga berlaku) menyumbangkan sekitar Rp. 137,37 Trilyun dan pada tahun 2014 naik menjadi Rp. 159,52 Trilyun. Salah satu daerah di Indonesia yang berpotensi menghasilkan komoditas hortikultura adalah kabupaten Wonosobo, yang berjarak 120 km dari ibukota Jawa Tengah (Semarang). Hidrologis dan geologis Wonosobo memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar. Letaknya di sekitar pegunungan yang masih muda, menjadikan Wonosobo memiliki kesuburan tanah yang amat tinggi. Hal ini menjadikan Wonosobo menjadi salah satu kota pusat hortikultura di Indonesia. Komoditas yang prospektif tumbuh subur di Wonosobo, diantaranya tanaman ubi jalar, kacang tanah, labu siam, bawang daun, kubis, cabai besar, pisang dan salak. Perkembangan tenaga kerja sektor pertanian di kabupaten Wonosobo, secara global dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Tenaga kerja sektor pertanian tahun 2009 sebanyak 38,61 juta orang jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami penurunan sebesar 0,64%. Pada tahun 2010 tenaga kerja pertanian mencapai 38,70 juta orang atau meningkat sebesar 0,23%. Tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 5,57% atau turun menjadi 36,54 juta orang. Pada tahun 2012 kembali turun menjadi 36,43 juta orang atau turun sebesar 0,31%. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang akurat dan aktual untuk menganalisis permasalahan dan kebutuhan petani kentang mulai dari tingkat petani sampai ke konsumen serta tata niaga dan efektivitas pemasaran pada setiap rantai pemasaran apabila pemasarannya secara ekspor. Penelitian ini juga akan memodelkan sistem management rantai pasok yang efektif dan efisien dalam hal penyediaan komoditas kentang khususnya di wilayah Wonosobo dan sekitarnya. Model tersebut yang kemudian akan dibuatkan suatu sistem informasi dan sistem pendukung keputusan yang dapat digunakan oleh para petani sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya melalui cara eksport komoditas kentang secara partisipatif.
Keywords
petani, hortikultura, Wonosobo, system pendukung keputusan, eksport, kentang