Abstract
Penelitian ini membahas tentang karakter mindful communication yang merupakan salah satu karakter penting yang idealnya dimiliki oleh seorang individu agar dapat berkomunikasi dengan baik dan efektif, tanpa mengiritasi orang lain. Pembentukan karakter mindful communication ini sudah dimulai ketika seseorang berusia nol hingga tujuh tahun, dan akan mulai terlihat dalam perilaku anak-anak ketika mereka menginjak usia sekolah, yaitu 7-10 tahun. Karakter mindful communication merupakan karakter yang menitikberatkan pada perilaku komunikasi yang maksimum dalam simpati serta empati, namun minim iritasi. Tinjauan pustaka berangkat dari penelitian terdahulu yang dimuat dalam beberapa jurnal, baik nasional maupun internasional. Teori yang digunakan adalah Mindful Communication Penelitian ini menggunakan Paradigma Konstruktivis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, metode penelitian yang digunakan adalah fenomenologi. Subyek Kajian dalam penelitian ini adalah akademisi sekaligus praktisi di bidang teknik industri dan sektor konstruksi. Pemilihan informan dilakukan dengan menggunakan teknik teknik sampling secara purposive dengan menggunakan metode snowball. Keabsahan penelitian menggunakan standar kredibilitas dengan spesifikasi tersendiri Karakter mindful communication terbentuk melalui proses yang tidak sebentar dan sudah terbentuk sejak usia 0 tahun dan akan berlanjut terus hingga usia 7 tahun. Selanjutnya ketika anak menginjak usia sekolah, yaitu usia 7 hingga 10 tahun, anak-anak akan mengalami banyak pengalaman komunikasi dengan teman-teman berbeda budaya. Pengenalan keaneka ragaman budaya pada anak usia sekolah sangat penting. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan study tour / karya wisata ke pusat-pusat informasi budaya. Dalam kegiatan karya wisata ke pusat informasi budaya, anak-anak akan memperoleh penjelasan yang dapat menumbuhkan pemaahaman bahwa mereka berdesa satu dengan yang lain. Namun demikian, kesadaran akan perbedaan tersebut justru akan menumbuhkan perilaku untuk dapat saling menghargai satu dengan yang lain, sehingga anak-anak usia 7-10 tahun ini dapat berkomunikasi dengan teman-teman yang berbeda budaya tanpa mengiritasi pasangan komunikasinya. Selain dapat memunculkan kesadaran beda budaya, karya wisata ke pusat-pusat informasi bdaya juga akan mengembangkan kemampuan public speaking anak karena anak didorong untuk melihat dan mengalami langsung pelajaran budaya yang kemudian diarahkan untuk menceritakan kembali apa yang diperolehnya dilapangan. Penekanan pada karakter mindful communication salah satunya adalah pada aktivitas berbicara dan mendengarkan. Kemampuan menceritakan kembali pengalaman budaya yang berbeda dengan budaya yang dimilikinya secara jelas dan baik, serta kemampuan mendengarkan presentasi budaya yang dibawakan oleh orang lain akan membentuk karakter mindful communicationi pada anak usia 7-10 tahun. Institusi pendidikan dasar membentuk karakter mindful communication pada anak usia 7-10 tahun dengan cara menciptakan pengalaman budaya itu sendiri. Melalui presentasi budaya yang dibawakan oleh teman-teman mereka, hal ini tidak hanya akan memperkenalkan berbagai budaya pada anak-anak, akan tetapi juga melatih kemampuan public speaking pada anakanak.