Abstract
Pembelajaran yang berhasil tergantung pada beberapa faktor, selain kurikulum yang baik, pengajar yang memiliki kompetensi juga pemanfaatan teknologi khususnya teknologi informasi menjadi kunci keberhasilan suatu pembelajaran. Perguruan tinggi sebagai sebuah institusi yang menghasilkan sumber daya yang memiliki kompetensi dan keahlian yang tinggi dituntut untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap terap di industri. Namun tidak sedikit lulusan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi tersebut tidak dapat mencapai standard dan kualitas yang dituntut oleh industri. Model pembelajaran yang konvensional seringkali tidak dapat memenuhi tuntutan tersebut karena kurangnya flexibilitas dalam menerapkan kurikulum yang sudah jadi. Di lain pihak pembelajaran yang menggunakan model e-learning, kadang memiliki kelemahan dalam interaksi yang intensif antara mahasiswa dan dosen, ditambah dengan kurangnya control terhadap kualitas pembelajaran itu sendiri. Model Blended Learning dapat menjawab kedua masalah itu yaitu flexibilitas dan control yang baik karena menggabungkan model pembelajaran konvensional atau off-line dan online tersebut. Pada penelitian ini akan diukur tingkat penerimaan perguruan tinggi dalam menerapkan model pembelajaran secara online dan offline yang disebut sebagai Blended Learning. Metode pengukuran yang digunakan adalah dengan mengadopsi Technology Acceptance Model. Penelitian bersifat deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan metode explanatori melalui survey terhadap perguruan tinggi swasta di DKI Jakarta. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, penyebaran kuesioner dan analisis menggunakan Structural Equation Modelling menggunakan program SmartPLS untuk mendapatkan hubungan dan tingkat relasi antara variabel satu dengan yang lain. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, faktor eksternal yang berpengaruh terhadap sikap menggunakan e-learning adalah organizational dan teknologikal, sedangkan konstruk sikap untuk menggunakan e-learning ini yang sangat berpengaruh terhadap niat untuk menggunakan blended learning
Keywords
Blended Learning, Technology Acceptance Model, Structural Equation Modelling, SmartPLS