Abstract
Fenomena warung pedagang kaki lima telah menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dari lingkungan binaan kota-kota di Indonesia, terutama Jakarta sebagai kota metropolitan. Keberadaan warung walaupun sudah menjadi bagian dari sejarah perdagangan di Indonesia pada akhirnya tumbuh menjadi bukan hanya sekedar sarana perdagangan dan ekonomi namun juga menjadi media social dan budaya kota tersebut, dengan adanya kemajemukan fungsi yang menjadi karakteristik urbanisasi di kota besar seperti keberadaan sektor formal dan informal, perbedaan jenjang sosial, alami dan buatan serta tradisional dan modern. Tim peneliti akan mengupas lebih detail bagaimanakah keberadaan warung kaki lima khususnya warung rokok yang umum dijumpai di Jakarta mempengaruhi struktur ruang publik kota. Pemetaan tipologi warung rokok diperoleh dari analisa data kualitatif dan kuantitatif yang dihasilkan oleh survey terhadap responden warung dalam jumlah tertentu dan wawancara terhadap pihak terkait berupa pihak pemerintah kota, pemilik warung dan konsumen-konsumennya. Hasil dari analisa tersebut menjadi dasar pengembangan konsep desain yang merupakan rekonstruksi dari tipologi warung yang sudah ada menjadi sebuah alternatif solusi berupa konsep desain warung rokok yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi instansi pemerintah terkait, juga bagi pemilik bisnis untuk mengembangkan media berbisnis yang lebih layak dan tidak mengganggu estetika kota.
Keywords
warung, kaki lima, tipologi, desain, konsep