Indonesia darurat narkoba, ini merupakan berita yang sering kita dengarkan dan simak belakangan ini dari berbagai media. Bagaimana tidak darurat narkoba karena sekitar 4,5 pemuda tidak bisa direhabilitasi, bahkan narkoba tidak sekedar merusak ke lingkungan anak-anak muda tapi juga sudah masuk di institusi-institusi. Pemerintah dan masyarakat begitu gencar berupaya menanggulangi korban narkoba, namun tetap saja korban narkoba begitu banyak. Penelitian ini berusaha mengetahui sejauh mana efektifitas manajemen program pembinaan kesehatan mental korban narkoba dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas program pembinaan kesehatan mental korban narkoba di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (Babesrehab BNN) dan di Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya. Adapun jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Peneliti akan melakukan pengamatan langsung di lapangan (observasi) di lokasi penelitian. Metode analisis data yang digunakan penulis adalah metode analisis wacana dan analisis SWOT terhadap dua subjek penyelenggara pembinaan kesehatan mental korban narkoba. Dengan harapan menemukan metode pembinaan yang terefektif.

Narkoba, BNN, Rehabilitasi

• Dr. Agus Masrukhin, S.Th.I., M.Si

• Dr. Adie Erar Yusuf, S.Pd., M.Arts.

• Dr. Jamson Siallagan, S.Th., M.A., M.Th.