Abstract
Peran subsektor mode di Indonesia menjadi penting karena kontribusinya terhadap pertumbuhan PDB, nilai tambah, penciptaan tenaga kerja, produktivitas, tingkat partisipasi nasional dan perdagangan internasional. Meskipun kondisi secara umum subsektor mode di Indonesia kontribusinya cukup signifikan terhadap ekonomi kreatif maupun perekonomian nasional, namun beberapa kendala masih dihadapi industri kreatif seperti minimnya akses pembiayaan, perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) serta akses pasar yang memiliki persaingan hebat dengan produk asing. Kondisi kinerja sektor industri mode yang belum dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri mengakibatkan produk/merek luar negeri bersaing untuk dapat masuk ke pasar Indonesia. Perusahaan mode di Indonesia harus bersaing kuat dengan kehadiran perusahaan importir yang mendistribusikan merek-merek luar negeri dan perusahaan yang mengimpor produk mode dari RRT. Kondisi pasar yang kurang seimbang juga terjadi karena banyaknya merek luar negeri yang membidik kalangan kelas menengah ke atas, sedangkan produk lokal untuk kalangan tersebut masih sedikit. Apalagi ditambah dengan fakta bahwa mayoritas konsumen Indonesia menganggap bahwa merek luar negeri masih lebih baik kualitasnya dibandingkan merek lokal. Kondisi diatas menuntut para pelaku perusahaan mode di Indonesia untuk mengarahkan aktivitasnya pada kepentingan pasar dan mengatasi kesenjangan yang ada dan apabila dibiarkan maka perusahaan mode di Indonesia dapat terancam keberlangsungan hidupnya.