Dengan adanya pandemi COVID-19, home-based learning menjadi suatu hal yang lumrah dan sudah diterapkan di seluruh dunia. Pembelajaran melalui teknologi Augmented Reality (AR) dapat membantu pelajar memahami isi pembelajaran dengan cara yang lebih kreatif daripada sebelumnya. Penggunaan AR dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan, mudah diingat, dan interaktif. Pembuatan software AR biasanya dibuat secara custom serta memerlukan orang teknis yang mengerti cara pembuatannya dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini cenderung menjadi masalah dan implementasi AR secara luas di dalam dunia pendidikan menjadi cukup terhalang dengan masalah yang ada. Untuk memecahkan masalah ini, peneliti mengusulkan solusi berupa sistem dengan nama Bee AR Teacher dimana pengguna seperti pengajar dapat secara mandiri membangun solusi AR yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar tanpa membutuhkan pengetahuan teknis. Apabila solusi AR telah selesai dibuat oleh pengajar, pelajar dapat melihat hasil AR pada telepon genggam pintar masing-masing. Penelitian ini berfokus pada marker-based AR, namun uniknya, sistem AR dapat mempunyai kemampuan juga menggunakan objek dunia nyata (seperti contohnya 3D model atau building block) sebagai marker dan tidak menggunakan barcode atau QR code

Augmented reality, marker-based, learning, teacher, education, do it yourself

• Arif Prijono Susilo Ahmad, S.Sn., M.Sn.

• Dr. Maria Seraphina Astriani, S.Kom., M.T.I.

• Raymond Bahana, ST., M.Sc.