Peran subsektor mode di Indonesia menjadi penting karena kontribusinya terhadap pertumbuhan PDB, nilai tambah, penciptaan tenaga kerja, produktivitas, tingkat partisipasi nasional dan perdagangan internasional. Ada kesenjangan dan permasalahan dalam mencapai visi pengembangan mode periode 20152019 yang menyatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu pusat mode dunia dengan mengoptimalkan kekuatan lokal yang fokus pada konsep ready-to-wear craft fashion. Penelitian yang bertujuan untuk untuk mengkaji secara mendalam tentang peran mediasi orientasi pembelajaran, orientasi kewirausahaan dan orientasi teknologi dalam menghubungkan antara orientasi pasar dengan kinerja bisnis pada industri mode busana siap pakai di Indonesia, dilakukan melalui survei pada 114 pengelola perusahaan mode busana siap pakai di Indonesia, dengan menggunakan metode purposive judgment sampling serta menggunakan analisis deskriptif dan verifikatif untuk menguji hipotesis melalui SEM dengan software SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Orientasi pasar memiliki pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja bisnis pada industri mode busana siap pakai di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mode busana siap pakai di Indonesia dituntut tidak hanya memiliki orientasi pasar melainkan juga harus memiliki orientasi pembelajaran, orientasi kewirausahaan dan orientasi teknologi untuk mencapai kinerja bisnis yang lebih tinggi. (2) Orientasi kewirausahaan memiliki peran dalam memediasi hubungan antara orientasi pasar dengan kinerja bisnis pada industri mode busana siap pakai di Indonesia. (3) Perusahaan mode busana siap pakai di Indonesia cenderung sudah berorientasi pasar dan kewirausahaan.

Orientasi Pasar, Orientasi Kewirausahaan, Kinerja Bisnis

• Dr. Yunita Wijaya Handranata, B.Eng., M.M., CERA

• Dr. Drs. Agustinus Dedy Handrimurtjahjo, M.B.M., CPC

• Ignatius Enda Panggati, S.Kom., M.M.