Saat ini, dimulai lebih kurang satu tahun yang lalu, coffeeshop bertumbuhan di banyak tempat. Ada ratusan, bahkan mungkin ribuan coffeeshop baru yang bermunculan silih berganti. Beberapa tampak tak bisa menghadapi persaingan, atau gagal mendatangkan pelanggan, hingga dipaksa untuk menutup usaha, untuk menghindari kerugian yang makin dalam. Fenomena coffee shop ini sendiri seperti sebuah siklus yang berulang. Lebih kurang satu dekade yang lalu, fenomena coffeeshop juga terjadi dan berkembang di banyak kota di Indonesia, tak terbatas pada Jakarta dan kota-kota disekitarnya. Apakah bisnis coffeeshop adalah bisnis yang benar-benar menguntungkan, hingga banyak pelaku usaha memutuskan untuk mencoba peruntungan mereka dengan bergabung mencoba mendapatkan bagian dari sisa kue yang belum diambil oleh jaringan kopi frannchise itu? Saigon Coffee-Shop adalah salah satu Coffee-shop yang bertahan, bahkan tampak terus berkembang, ditengah munculknya banyak sekali coffee-shop baru, serta hilangnya banyak coffee-shop yang secara usia bisnis terbilang sangat muda. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran strategi pengembangan bisnis yang dilakukan oleh Saigon Coffee-shop untuk tetap bertahan, bahkan terus berkembang di era persaingan bisnis yang makin sengit. Penerapan strategi yang dilakukan oleh Coffee-shop mungkin bisa menjadi sebuah wacana baru bagi pengusaha coffeeshop untuk memastikan kelangsungan bisnisnya.

coffeeshop, analisa SWOT, strategi pengembangan

• Meutia Sistarani, S.T., M.B.A.

• Indriana, S.E., M.M

• Rosalin Ayal, S.E., M.M