Abstract
Pada tahun 2022 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi memperkenalkan kurikulum baru yaitu Kurikulum Merdeka untuk sekolah negeri dan swasta. Sekolah SD Jakarta Emerald Schoolmulai Juli 2022 telah menjadi Sekolah Penggerak yang menggunakan Kurikulum Merdeka. Penelitian ini bertujuan untuk melihat praktek komunikasi para guru di SD Jakarta Emerald School padasiswa berkebutuhan khusus dalam mengajarkan mata pelajaran dibawah Kurikulum Merdeka. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi kasus dan dianalisa dengan teori Stimulus Organism Response. Hasil yang didapatkan adalah guru-guru menggunakan berbagai stimulus untuk memotivasi siswa aktif di kelas dan diskusi kelompok. Pendekatan pemberian stimulus dengan pendekatan satu guru satu siswa juga dilakukan sesuai dengan kondisi siswa. Guru akan merevisi rencana komunikasi instruksinya jika reaksi yang diterima tidak sesuah rencana pembelajaran sebelumnya. Pola menempatakan siswa sebagai pusat pembelajaran dengan mempraktekkan komunikasi dua arah dilakukan secara berulang agar dapat menciptakan siswa yang aktif, memiliki rasa ingin tahu, berpikiran terbuka dan berani menyatakan pendapat serta ide-ide.