Abstract
Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia sampai saat ini masih sangat tinggi baik dari jumlah kejadian maupun dari angka fatalitas, dan kerugian yang ditimbulkan. Salah satu alat transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat adalah Bus Antar Kota Antar Provinsi (Bus AKAP). Meskipun jumlah kecelakaan yang melibatkan bus relatif sedikit dibandingkan kendaraan bermotor lainnya (Korlantas, 2018), namun setiap kejadian kecelakaan bus umumnya mengakibatkan korban luka/meninggal dalam jumlah yang cukup banyak. Mengingat kesalahan manusia merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian kecelakaan, penting kiranya mengkaji kesiapan pengemudi bus yang berkaitan dengan risiko kecelakaan. Salah satu yang diperkirakan memiliki pengaruh besar pada kemungkinan terjadinya kecelakaan adalah perilaku mengemudi.