Abstract
Indonesia adalah salah satu negara yang menjadi wadah akulturasi budaya di Asia Tenggara karena terletak di wilayah strategis jalur perdagangan internasional di masa lampau. Salah satu yang masih membekas kuat sampai sekarang adalah akulturasi budaya Tionghoa, Arab dan budaya tradisional lokal Indonesia. Masjid Babah Alun, Cilandak Barat adalah salah satu contoh bentuk akulturasi budaya dalam bentuk arsitektur interior yang bisa diamati di kota metropolitan DKI Jakarta. Penelitian yang diusulkan pada proposal iniadalah menelaah elemen arsitektur Masjid Babah Alun yang menerapkan berbagaielemen arsitektur di Tionghoa diaplikasikan dalam kaidah arsitektur masjid. Data yang akan dikumpulkan adalah data dalam bentuk literasi dan data visual. Data inilah yang nantinya akan dipakai untuk membantu analisa bagaimana bentuk akulturasi budaya Tionghoa dan Arab di tengah kota metropolitan Jakarta yang sangat plural. Dengan tujuan jangka panjang hasil yang diharapkan adalah untuk melestarikan kebudayaan dan meningkatkan hubungan toleransiantara masyarakat Indonesia dalam bingkai pluralisme. Metode penelitian dilakukan dengan cara mengkajicatatan-catatan literatur tentang laku hidup warga Jakarta sehari-hari yang dibalut semangat kebhinekaan diantara mereka
Keywords
akulturasi, budaya, arsitektur, pluralisme, Jakarta